Minggu, 05 Juni 2011

Sawah dan 4 Jembatan Rusak Akibat Banjir

Sun, Apr 3rd 2011, 09:47

MEULABOH - Seluas 483 hektare lahan persawahan di delapan kecamatan di Kabupaten Aceh Barat hingga kini dilaporkan rusak parah, menyusul terjangan banjir luapan yang terjadi sejak Selasa (29/3) lalu di kawasan tersebut. tak hanya itu, banjir dengan ketinggian air mencapai 1-2 meter itu juga ikut merusak empat unit jembatan di empat kecamatan serta ikut merusak empat unit bangunan ruang belajar, serta berbagai fasilitas public lainnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat, HT Ahmad Dadek SH kepada Serambi, Sabtu (2/4) kemarin mengatakan kerusakan yang ditimbulkan dari bencana banjir itu telah menyebabkan berbagai kerugian di kalangan masyarakat setempat. “Kerusakan paling parah di sektor pertanian, yaitu sekitar 483 hektare lahan persawahan, yang sebagian besar siap panen,” katanya.

Dikatakannya, 30 hektare lahan perkebunan kacang milik warga di Kecamatan Pante Ceureumen ikut rusak, empat unit jembatan seluas 150 meter rusak parah, pengaman tebing di Desa Canggeh dan Lango Kecamatan Pante Ceureumen seluas 650 meter ikut amblas. “Kita berharap agar pemerintah provinsi segera menangani kerusakan akibat musibah tersebut,” pungkasnya.

Sementara itu, dari Aceh Jaya dilaporkan, banjir yang terjadi beberapa hari yang lalu, membuat puluhan para petani di Desa Tuwi Kayee, Kecamatan Panga, harus menjemur padi milik mereka, akibat basah terkena rendaman. Bahkan sebagian padi yang yang baru saja dipanen, juga tak bisa diselamatkan karena terbawa arus banjir.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Kabupaten Aceh Jaya, Azahar kepada Serambi, kemarin mengatakan, kondisi banjir yang terjadi beberapa kecamatan di wilayah itu telah membuat masyarakat mengeluh akibat padi yang baru dipanen itu teremdam ikut terendam banjir. “Para petani terpaksa coba memanfaatkan kembali padi itu dengan cara menjemurnya,” katanya.

Banjir surut
Banjir yang melanda puluahan desa di Kecamatan Suro, Simpang Kanan, Gunung Meriah, Singkil Utara dan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Sabtu (2/4) mulai surut. Kecuali di Kecamatan Singkil, genangan air masih terdapat di sujumlah titik, namun tidak mengganggu aktivitas warga.

Sejumlah warga, kemarin, tampak mulai membersihkan rumah dan mencuci perabotan yang sempat terendam banjir. Volume air sungai besar yang bermuara ke laut Singkil, yaitu Sungai Lae Cinendang dan Soraya jauh berkurang. Hujan yang menjadi penyebab utama banjir kemarin tampak turun sebentar dalam intensitas kecil.

Banjir telah menyebabkan kerusakan sejumlah sarana dan prasana di kawasan itu. Di Desa Solok, Gunung Meriah, derasnya air mengakibatkan talud jalan retak. Sawah di desa Sianjo-anjo yang berusia sebulan menjadi hitam pekat sebagian tercerabut dari akarnya. Sedangkan di Ujung Bawang, padi siap panen rata dengan tanah dan dipenuhi semak belukar.(edi/c45/c39)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar