Minggu, 10 April 2011

Tanggul Pengaman dan Badan Jalan Amblas

Ekses Banjir di Aceh Barat
Tue, Mar 1st 2011, 08:39

MEULABOH - Ekses musibah banjir akibat meluapnya dua sungai besar masing-masing Krueng Woyla dan Meureubo, Aceh Barat, yang terjadi Sabtu (26/2), telah berdampak rusaknya sejumlah infrastruktur. Pasalnya, sepanjang 20 meter bronjong yang selama ini berfungsi sebagai pengaman sungai di Kecamatan Woyla Timur, serta ruas jalan di wilayah pedalaman itu ikut rusak parah.

Menyangkut dengan kerusakan lahan perkebunan dan areal pertanian dari dampak musibah banjir tersebut, hingga kini masih dalam pendataan pihak terkait guna menghitung sejauh mana kerusakan yang ditimbulkan. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Aceh Barat, Drs Mursalin Abdullah kepada Serambi, Senin (28/2) kemarin mengatakan, kerusakan yang amat parah akibat musibah meluapnya aliran sungai di wilayah itu terjadi di Kecamatan Woyla Timur.

Menurutnya, kerusakan yang ditimbulkan dari musibah tersebut yakni kerusakan tanggul sungai (beronjong) yang jebol diterjang air mencapai dua puluh meter, bahu jalan amblas, serta badan jalan yang ikut rusak akibat terjangan air.

Menyangkut dengan kerugian di kalangan masyarakat, tambahnya, hingga kini belum diperoleh kepastian terhadap hal itu, mengingat tim teknis dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat beserta pihak kecamatan telah melakukan pendataan di lapangan. Apalagi rencana penyaluran bantuan bagi 4.200 jiwa korban banjir di wilayah itu, kata Mursalin juga tak jadi diberikan, mengingat luapan air hanya menggenangi pemukiman warga dalam waktu yang tak terlalu lama, sehingga dipastikan stok makanan ataupun kebutuhan lainnya masih terpenuhi dengan baik.

Tak timbulkan kerugian
Sementara itu, dari Kabupaten Aceh Jaya dilaporkan, banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Teunom, beberapa hari lalu yang merendam pemukiman warga dilaporkan beum diketahui adanya korban harta benda. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Kabupaten Aceh Jaya, Azhar kepada Serambi, Senin kemarin mengatakan, banjir yang terjadi pada Sabtu dini hari lalu tak menimbulkan kerugian bagi masyarakat dikarenakan banjir yang melanda kawasan itu hanya berlangsung satu hari satu malam saja, sehingga padi dan palawija milik para petani tidak terganggu.

Menurut Azhar, banjir yang terjadi itu merupakan banjir kiriman yang berasal dari daerah Geumpang, Kabupaten Pidie, yang menyebabkan aliran sungai meluap dan merendam pemukiman warga. Dan berdasarkan hasil pengecekan ke lapangan sama sekali tak ditemukan kerugian apapun, katanya.(edi/c45)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar