Rabu, 15 Desember 2010

Dua Trafo PLN Meledak Diterjang Angin Kencang

Mon, Dec 13th 2010, 10:23
* Nelayan Aceh Selatan tak Melaut

MEULABOH - Dua unit trafo berkapasitas 160 kwh dan 250 kwh, milik PT PLN Cabang Meulaboh, Aceh Barat, Sabtu (11/12) malam lalu dilaporkan meledak akibat diterjang angin kencang. Sementara di Aceh Selatan, angin kencang memicu gelombang tinggi sehingga para nelayan setempat tidak berani melaut.

Pimpinan PT PLN Rayon Meulaboh, Acharuddin, mengaku pihaknya terpaksa melakukan pemadaman listrik ke sejumlah pemukiman warga, akibat dua unit alat pembagi arus itu meledak saat dilanda angin kencang. “Pemadaman terpaksa kita lakukan untuk mencegah timbulnya hal-hal yang tak diinginkan,” katanya kepada Serambi, Minggu (12/12).

Dikatakannya, saat angin kencang itu terjadi, pohon pinang yang berada di kawasan itu ikut tumbang menimpa kabel listrik sehingga ikut memutuskan arus listrik. “Kalau tak ada halangan, siang ini (kemarin siang-red) listrik yang terpaksa dipadamkan akan segera teratasi, karena pihaknya terus melakukan upaya perbaikan,” kata Acharuddin.

Sejumlah warga yang menghubungi Serambi sepanjang siang kemarin mengeluh dengan padamnya listrik di wilayah itu, dan warga berharap pemadaman listrik yang terjadi bisa segera berakhir karena hal itu sangat mengganggu rutinitas masyarakat setempat. “Kita berharap, kalau memang ada komponen yang rusak bisa segera diperbaiki agar listrik nyala lagi,” kata Deni, warga Meulaboh.

Disertai hujan
Sementara itu, angin kencang disertai hujan kembali melanda wilayah Kabupaten Aceh Selatan. Kondisi ini telah mengakibatkan ketinggian gelombang di Samudera Hindia mencapai 3-5 meter. Akibatnya para nelayan setempat terpaksa mengurungkan niatnya untuk melaut.

Panglima Laot Kabupaten Aceh Selatan, Tgk M Jamil, kepada Serambi, Minggu (11/12) melaporkan, dalam dua hari ini para nelayan di daerah itu kembali tidak melaut sehubungan dengan tingginya gelombang laut di perairan Samudera Hindia menyusul angin kencang yang melanda kawasan itu sejak Jumat (9/12) malam.

Bahkan kata M Jamil, para nelayan yang sudah berlayarpun terpaksa kembali pulamg, karena ketinggian ombak di tengah laut cukup tinggi,yakni mencapai 4 hingga 5 meter. Begitujuga para nelayan yang sudah yang sudah tiba ke tengah laut terpaksa mencari perlindungan di pulau-pulau kecil.

Kondisi yang sama juga disampaikan, Panglima Laot Lhok tapaktuan, Syafi’i yang mengaku sudah tiga hari para nelayan di daerah itu tidak bisa melaut. “Sejak angin kencang melanda kawasan ini, nelayan tidak melaut. Kalau pun ada juga yang terpaksa mencari ikan, maka itu hanya di sekitar perairan Tapaktuan saja,” katanya.(edi/az)

sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar